INI CARA MEMBUAT TAMAN VERTIKAL SEDERHANA

MEMBUAT TAMAN VERTIKAL SEDERHANA

   
Cara membuat taman vertikal atau taman vertical garden  adalah tanaman yang di tanam di dinding secara vertikal hampir sama dengan cara membuat taman secara umum, baik softscape maupun hardscape , yang disusun dalam bidang vertikal. Di dalamnya taman vertikal atau vertikal garden  bisa berisi tanaman yang cocok untuk vertikal garden atau pohon untuk taman vertikal.





“Konsep cara membuat taman vertikal ditembok ini sekarang banyak dikembangkan di kota-kota besar, utamanya karena ruang terbuka hijau yang makin terbatas. Tembok-tembok rumah kini bisa dibuat menjadi taman vertikal sederhana atau taman vertikal minimalis . Per meter persegi pada griya taman vertikal bisa berisi 64 tanaman yang merupakan golongan jenis tanaman vertikal garden.  

Fungsi tanaman hias vertikal  sendiri tak ubahnya taman  pada umumnya. Ia memberi tambahan oksigen, ruang hijau, serta mengurangi suhu udara. Satu-satunya perbedaan adalah taman vertikal garden  tidak berfungsi sebagai penahan erosi. Prinsip cara membuat taman vertikal   mirip dengan cara membuat tanaman hidroponik, yakni bertanam tanpa tanah.

Menurut  Evry Sudharsono, cara membuat taman vertikal ada tiga prinsip utama yaitu kehidupan taman yang di tanam di dinding adalah matahari, pupuk, dan air. Jadi, di manapun dan dengan cara apa pun, selama 3 hal ini ada, Tanaman  buat vertikal garden bisa hidup. Bahkan di daerah yang tidak ada sinar matahari sekalipun,  pohon untuk taman vertikal bisa diberikan matahari buatan dengan bantuan lampu.

Semua Jenis Tanaman Untuk Vertical Garden media tanamnya  harus dicari yang ringan, kuat, tapi tetap menyimpan air. Banyak media vertical garden yang digunakan, dua di antaranya adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Velt sabut kelapa, yang dibuat dalam bentuk seperti papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, lebih unggul dalam hal menyimpan air. Komponen semuanya dari dalam negeri, sementara geotextile masih impor, sehingga lebih mahal.




Dalam hal ketahanan, geotextile lebih unggul. “Bisa tahan 15 tahun, sementara sabut kelapa berkisar 8 tahun karena berbahan organik yang bisa lapuk. Meski demikian, begitu akar sudah menjalin dengan sendirinya, maka ia akan menjadi media tanam itu tersendiri sehingga lebih tahan lama.

Untuk membuat taman vertikal vertikal sendiri , jenis  tanaman vertikal garden bisa apa saja. Namun, meski semua jenis tanaman vertikal garden  bisa ditanam ditembok, tetap harus memerhatikan faktor lingkungan. Jika taman vertikal gardenya di  outdoor , sebaiknya pilih jenis tanaman hias vertikal   yang jenis tanaman untuk vertikal garden  outdoor , begitu pun untuk jenis tanaman hias vertikal yang di peruntukan untuk indoor . Hindari tanaman dinding pagar  merambat karena tumbuh liar kemana-mana dan usia dewasanya tinggi. Pilih tanaman untuk taman vertikal  yang berjenis   semak dan bisa hidup bertahun-tahun.

“Sesuaikan juga dengan pola taman vertikal garden nya. Kalau polanya liar,  jenis taman vertikal liar bisa jadi pilihan, kata Evry..

 Cara membuat taman vertikal:


1. Buat konstruksi taman vertikal garden dengan di bagian belakang (frame ) dengan rongga sekitar 7 cm dari tembok. Ini penting agar media taman vertikal garden adalah  tidak langsung berhubungan dengan tembok karena lembap. Ukuran frame taman vertikal  garden sekitar 0,5 m x 1 m. Jika terlalu luas, misal 1 m x 1 m, karpet bisa melengkung di bagian tengah sehingga air yang jatuh tidak rata.


cara membuat taman vertikal
CARA MEMBUAT TAMAN VERTIKAL DENGAN  (POLY CARPET) 





2. Setelah frame siap, taruh media dari tananam vertikal garden (geotextile atau velt sabut kelapa) dua lapis. Sobek lapisan depan dengan jarak 12 cm. Di antara lubang tadi, buatlah jahitan jelujur vertikal supaya media tanam taman vertikalnya tidak melorot ke bawah.

3. Karena ada jarak antar lubang, maka tidak semua media tanaman hias vertikal berupa karpet langsung terkaver dengan tanaman. Seiring pertumbuhan tanaman vertikal gardennya, lama-lama karpet akan terkaver rata. Pilih tanaman hias vertikal yang seimbang antara tajuk dan akar tananam vertikal itu sendiri. Jika tajuknya terlalu besar, daun tanaman hias vertikalnya akan layu dan jatuh, baru sebulan kemudian tumbuh dengan baik. Lebih baik pilih tanaman untuk taman vertikal yang lebih kecil tajuknya supaya akar cukup menopang daun tanaman vertikal  sehingga daun tanaman vertikal-nya tidak layu. Ini konsep kesimbangan dari taman vertikal sederhana yang harus diketahui.

4.  Masukkan tanaman yang cocok untuk vertical garden ke dalam lubang yang sudah dibuat. Bisa menggunakan rockwool yang digulung, tapi bisa juga langsung. Yang penting tanaman hias vertikal yang sudah punya akar yang bagus, tumbuh baik di polybag , media tanamnya bagus (remah dan banyak rongga). Masukkan sebagian media tanam  di polybag ke dalam lubang. Ini justru akan membuat akar tidak terlalu terganggu sehingga tanaman hias vertikalnya butuh aklimatisasi atau adaptasi yang lama.

5. Pengairan untuk tanaman vertikal garden menggunakan sistem drip irigasi. Idealnya, pipa pengairan berjarak 3 meter dari atas. Dengan menggunakan timer otomatis, waktu penyiraman bisa disetel, misalnya 5 kali sehari, masing-masing selama 2 menit. Gunakan nosel sebagai pressure regulator supaya tekanan air sama sehingga kucurannya rata. Tetesan air bisa langsung ke tanah atau didaur ulang kembali ke atas. Jangan lupa, tempatkan tanaman  hias vertikalnya  yang tahan kering di bagian atas, dan tanaman vertikal garden nya basah di bawah.

Pemupukan Otomatis
Perhatikan beberapa hal berikut pada saat membuat taman vertikal dirumah:

* Seperti apa pun panasnya, biasanya tanaman vertikal hanya mendapat sinar matahari selama setengah hari karena arah gerak matahari. Akibatnya, ada masa ketika tanaman dinding terlihat tidak subur karena taman vertikal garden tidak mendapat sinar matahari full seharian.

* Pemupukan bisa dilakukan secara otomatis. Caranya, campurkan pupuk ke dalam tandon air. Lakukan seminggu sekali.

* Pemangkasan bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali, khususnya untuk taman vertikal garden  berpola tertentu.

* Cek nosel setiap 6 bulan sekali. Begitupun filter sebaiknya diperiksa secara periodik. Bersihkan 2 minggu sekali jika kualitas airnya bagus

semoga bermanfaat

VIDEO  PILIHAN 

jasa pembuatan website murah

Komentar